1. Pengawet Udang pingsan
Salah seorang teman saya melakukan penelitian dengan topik pemingsanan udang. Awalnya saya bingung buat apa dan bagaimana bisa. Ternyata manfaatnya banyak.
Udang atau produk hasil kelautan lainnya, selalu
banyak diminta dalam kondisi yang segar. Hal ini bertujuan agar ketika diproses
ke tahap selanjutnya (misalnya di restauran) kondisi udang tetap fresh sehingga
rasanya tetap enak. Sedangkan dalam praktiknya, untuk mendistribusi produk dari
nelayan ke tempat tujuan, perlu menempuh jarak dan waktu. Jika tidak
dikondisikan dengan kondisi yang tepat maka udang akan mati, sehingga tidak
sesuai yang diharapkan.
Metode pemingsanan atau istilah lainnya adalah
imotilisasi, merupakan salah satu metode yang dapat digunakan untuk 'mematikan'
produk sementara, dan dapat 'dihidupkan' kembali. Gampangnya, produk yg akan
dimatikan cukup dimasukkan ke dalam air yang bersuhu rendah hingga pingsan. Dan
untuk menghidupkan kembali, cukup dimasukkan dalam air biasa hingga kembali
normal. Menurut Putra et al (2019) suhu terbaik dalam melakukan
pemingsanan dicapai pada 12 derajat celcius.
2. Pengawet Susu listrik
Senior keren saya, Mas Hadi Apriliawan, inovator
pasteurisasi listrik yang dapat menjaga susu bertahan hingga tujuh bulan.
Susu agar dapat dikonsumsi, maka bakteri yang ada
didalamnya harus diturunkan. Biasanya, produsen susu menggunakan pemanas hingga
suhu 70–80 derajat celcius, di mana pada suhu itu juga dapat merusak vitamin
atau kandungan yang bermanfaat lainnya. Mas Hadi berpikir yang lain, yaitu
dengan kejut listrik. Sel bakteri akan mengembang dan pecah pada tegangan dan
daya tertentu. Dengan demikian bakteri bisa rusak, tetapi kandungannya tetap
terjaga.
3. Vacuum drying
Inovasi keren datang dari dosen saya, Dr. Anang Lastriyanto, dengan penemuan vacuum drying-nya.
Jika buah digoreng dengan kondisi yang normal (tekanan atmosfer normal), maka perlu suhu yang cukup tinggi (>70 derajat celcius) untuk bisa memanaskan minyak, sehingga proses penggorengan dapat dilakukan. Sayangnya, dengan suhu yang tinggi, banyak nutrisi, vitamin, dan kandungan lainnya rusak. Pak Anang dengan ide cemerlangnya, mengubah kondisi normal menjadi 'tidak normal'. Pernah ingat gas ideal? Bahwa suhu dan tekanan memiliki hubungan yang lurus. Ketika tekanan tinggi, maka suhu juga akan tinggi. Maka, untuk mencapai suhu yang lebih rendah, tekanan harus diturunkan. Vacuum frying menggunakan konsep sederhana itu, yaitu menurunkan tekanan hingga kondisi hampa (di bawah tekanan atmosfer), sehingga penggorengan dapat dilakukan hanya pada suhu 50–60 derajat celcius. Nutrisi dan kandungan lainnya aman, hasil penggorengan krispi.
Jika mampir ke Malang, jangan lupa beli oleh-oleh keripik buah hasil penggorengan vakum, ya!
Referensi:
Putra, F.K., M. Luthfi, dan Y. Hendrawan. 2019. Pemingsanan
Dua Jenis Udang Menggunakan Pendingin BerbasisThermoelectric Cooler. Jurnal
Keteknikan Pertanian Tropis dan Biosistem vol.7, no.3.