Baru-baru ini, seorang fotografer gerhana matahari di gurun Dubai menjadi viral karena betapa langka dan menakjubkan foto-foto yang dihasilkan.
Dalam foto tersebut, seorang pria sedang berdiri bersama untanya, dan disinari oleh gerhana matahari. Ini dinamakan "Ring of Fire" ("Cincin Api") dan dalam sekilas, kita mungkin mengira bahwa ini adalah foto yang cukup simpel, yang diambil dengan mudah.
Tetapi foto tersebut menghabiskan waktu perencanaan berminggu-minggu, dan proses pengambilan foto yang sempurna selama 23 menit dan lebih dari 130 percobaan. Seseorang di balik foto tersebut, fotografernya, adalah Joshua Cripps.
Joshua Cripps (fotografer, kiri) dan pria yang ada di foto (kanan). Ia menjelaskan banyak yang harus dilakukan untuk mengambil foto sempurna itu. Terdapat "sedikit" unsur matematika:
"Jarak dan ketinggian ditentukan
oleh dua hal yang berbeda. Sudut 6,5° ditentukan oleh posisi matahari dan
bulan pada saat gerhana.
Dari tempat saya berdiri,
saat gerhana tersebut sedang dalam totalitas maksimum, sudutnya akan
menjadi 6,5° di langit....."
Untuk jarak pemotretan, itu
ditentukan sepenuhnya oleh penglihatan saya terhadap lokasi tempat yang akan
difoto.
Saya tahu bahwa saya mau gerhananya mengelilingi pria dan unta tersebut. Seorang pria dan seekor unta yang berdiri bersebelahan berjarak sedikit kurang dar 3 meter. Jadi mataharinya perlu mempunyai lebar sekitar 3 meter di foto itu.
Ada kalkulasi untuk ini yang bernama the rule of 100: tentukan ukuran matahari yang Anda mau lalu kalikan dengan 100, dan itu akan memberi Anda jarak pengambilan gambar. Jadi, untuk mendapatkan matahari berukuran 3 meter, saya harus berdiri 300 meter (sekitar 1.000 kaki) dari unta yang akan difoto. Joshua juga memiliki gambaran spesifik untuk foto tersebut. Komposisi yang ia cari adalah seekor unta dan seorang pria yang berdiri di bukit pasir dan dikelilingi oleh gerhana matahari. Ia membuat sebuah gambar kecil berisi idenya di atas pasir.
Pria dan unta tersebut berubah
menjadi siluet, dengan sedikit cahaya yang masih dipancarkan di sekitar garis
luar mereka.
Ia melanjutkan:
Terakhir, ini yang menarik.
Setelah melaksanakan sedikit riset, saya membuat list berisi hal-hal yang saya
pikir akan menjadi subjek foto yang luar biasa—sesuatu yang representatif di
daerahnya dan juga yang terlihat estetis dalam foto. List tersebut berisi
masjid, orang-orang Badui, bukit pasir, dan hewan-hewan.
Rencana tersebut sejauh ini
merupakan yang paling menantang—terutama untuk foto seperti ini, triknya adalah
menghitung jarak dan sudut antara saya dengan unta. Perhitungan saya terhadap
tinggi bukit di mana saya menempatkan unta tersebut memiliki sekitar 10%
ketidakyakinan, dan faktanya bukit tersebut lebih tinggi dari apa yang sudah
saya kalkulasikan.
Ini menunjukkan bahwa momen
totalitas gerhana tidak terlihat di belakang unta dari lokasi saya.
Biasanya, Anda bisa dengan mudah memperbaiki ini dengan mundur sedikit, tetapi
dalam kasus ini, itu tidak mungkin dilakukan akibat isu geometris dengan bukit
lain di belakang unta.
Jadi, bisa dibilang perencanaan
adalah yang tersulit. Antara itu (perencanaan) atau antisipasi saat menunggu
untuk melihat jika saya membuat rencana dengan benar atau saya mengacaukannya.
Dan akhirnya, setelah semua
perencanaan, perhitungan, dan penantian, ia akhirnya mengambil foto yang
sempurna:
Ini adalah foto-foto yang
menakjubkan, dan ini menunjukkan bahwa seringkali dibutuhkan banyak kesabaran
dan kerja keras untuk mengambil foto tercantik.
Sumber: Photographer Shoots A Stunning Photograph That Took Ages To
Plan
Kredit Gambar: Josh
Cripps (@joshuacrippsphotography) • Instagram photos and videos