-->

Produk apa yang jika di jual untungnya besar?

Menurut saya, ada 3 produk yang dijual bisa untung besar. Dengan satu syarat Target pasarnya harus ada, kena dan High Demand.


1. Produk Kebutuhan
Produk kebutuhan itu seperti sembako dan keperluan lain yang dibutuhkan orang. Beras misalnya. Ada toko sembako yang jualan beras cuma ambil untung Rp. 500 per kilonya. Emang bisa untung? Bisa, yang beli per hari sampai 1000 kg. Karena di tempatnya High Demand, alias permintaan banyak. Tinggal itung aja, Rp.500 x 1000 = Rp.500,000 perhari. Dalam sebulan cuma jualan sekitar 25 hari doang, Rp.500,000 x 25 = Rp.12,500,000. Lumayan bukan? Itu baru beras, belum keuntungan dari produk sembako yang lain. 


“Misal jualan udah terlanjur ada toko sembako yang lain alias ada saingannya, gimana? Kasih bonus lah. Jualan beras kasih bonus apaan?” Gini, toko beras lain jualan dengan harga Rp. 11,000/kg cuma ngasih beras dengan berat 1 kg. Kamu coba jual dengan harga Rp.11,000/kg tapi ngasihnya beras dengan berat 1,2kg atau bisa juga 1,5kg. Artinya dilebihkan sebagai bonus juga anggap aja sedekah. Nanti pasti pelanggan pengen beli lagi ditempat kita. Pada akhirnya Repeat Order yang muncul alias pelanggan beli lagi dan lagi. 

Apalagi kalo yang dijual buah, keliatan banget sama pelanggan kalo kita lebihkan. Sekarang paham kan kenapa kokoh-kokoh dan cicih-cicih penjual sembako pada punya mobil meski cuma jualan sembako? 

2. Produk yang Mengatasi Masalah
Produk ini itu adalah produk yang mengatasi masalah calon pelanggan kita. Entah masalah itu memang sudah ada pada pelanggan tersebut ataupun entah itu masalahnya kita yang buat. Contoh produk untuk mengatasi masalah yang sudah ada pada pelanggan yaitu obat penyakit, obat herbal, minuman kesehatan, dll. 


“Terus nyari pelanggan yang punya masalah kayak gitu untuk ditawari produk itu gimana?”. Di sosial media seperti Facebook dan Instagram banyak. 

Cari akun-akun Instagram, facebook ataupun grup Facebook terkait kesehatan. Misal ada grup FB dengan nama "Berbagi Cara Hidup Sehat" atau mungkin "Pengobatan Alternatif". Biasanya anggotanya pasti adalah orang-orang yang butuh obat alternatif atau ingin sembuh dari penyakit. Nah, promosi aja grup itu secara halus. Atau tambahkan sebagai teman semua anggota grup tersebut yang kiranya sesuai target jualan produk kita. 

“Terus kalau produk kita bukan produk kebutuhan, bukan juga produk yang mengatasi masalah seperti nyembuhin penyakit gimana?” Nah, makanya ada saya sebut tadi, entah itu masalahnya kita yang buat. Maksudnya bukan kita cari gara-gara tapi kita mengungkit masalah tersebut atau cari tempat yang sekiranya bakal muncul masalah tersebut. 

Misal ada SPBU tempat pengisian bahan bakar yang tempatnya luas, sering banyak pengendara motor dan mobil isi bahan bakar disitu siang-siang panas bolong. Kira-kira bakal ada masalah apa disitu dan kita jualan apa untuk mengatasi masalah disitu? 

Nah, benar. Kita jualan Minuman dingin! Orang yang ngantri disitu buat isi bahan bakar apalagi yang pake motor pasti kepanasan siang bolong. Kalau liat produk kita minuman dingin pasti bayangannya pengen minum yang seger-seger. Dan pada akhirnya mampir untuk beli. 


Saya waktu masih kuliah pernah bekerja part-time di kedai minuman kecil yang ada di pojok pinggir SPBU. Dan WOW ternyata saya selidiki omset bersihnya tiap bulan untuk kedai kecil yang pelanggannya gak begitu rame itu sampe belasan juta perbulan. 

3. Winning Product.
Winning Product disini maksudnya adalah produk yang sudah laris, ada target pasarnya dan bisa kita tiru. Misal ada orang jualan baju di depan area kampus A, kita lihat kok laris dibeli mahasiswa. Tinggal kita tiru jualan baju sama persis di depan area kampus yang lain misal kampus B, C, D, E, dll. 


Untuk produk yang dijual online? Nyari Winning Product-nya gimana? Ini lebih gampang nyari winning produknya misal jualan di FB dan Instagram. Kalian pasti sering scroll beranda Facebook ataupun Instagram dan nemu ada postingan yang dibawah namanya bertuliskan "Bersponsor" atau "Sponsored" kan? 

Nah, kalian cari dan catat akun-akun instagram ataupun fanpages (halaman facebook /FB) yang bertampilan 'Sponsored' tersebut, yang jumlah like postingannya diatas 2000 dan komentarnya diatas 200 untuk FB, diatas 100 untuk Instagram. Pastikan komentarnya orang-orang yang seperti mau pengen beli ya. 


Nah, itulah produk juara alias Winning Product yang sedang diiklankan oleh orang lain dan laris. Jangan lupa juga liat yang pada komentar di postingan tersebut profil akun orangnya seperti apa, biar kamu tahu nanti target pelanggan produk tersebut itu siapa aja. 

Kamu bisa coba cari produk tersebut di marketplace seperti Tokopedia, Shopee, Bukalapak dan jual produknya dengan harga dilebihkan 20% - 50% dari harga asli tapi harus lebih murah dari yang tadi bertuliskan 'Sponsored' atau 'Bersponsor'. Entah jual di FB, Instagram ataupun marketplace lain. Entah diiklankan, pake endorsment ataupun enggak. Insya Allah, kamu akan profit besar jika nemu tempat target pasar yang pas. 


Dan saya tekankan lagi syarat targetnya pasarnya harus ada, kena dan High Demand. Kenapa saya menyebutkan ini. Karena kadang masih ada orang yang jualan di akun Facebooknya dan mengeluh kok sepi gak ada yang beli. Lha gimana gak sepi, dia jualan di akun Facebook yang teman-temannya semua penjual seperti dia serta isinya keluarga dia semua yang bukan merupakan target pasar produk dia. Wajar kalau sepi pembeli. 

Coba, dia buat akun facebook baru lalu tambahkan akun orang-orang yang kiranya memang target bakal beli produknya sebagai teman facebook. Bisa cari di grup-grup FB, misal jualan obat kesehatan ya cari grup Pengobatan Herbal, grup Tips Kesehatan, dll. Insya Allah, pasti ada yang mau beli. 


intinya jual apapun harus tau pasarnya ada dimana atau tahu ada pasar, tahu yang dijual di situ harus seperti apa. 

High Demand alias permintaan banyak. Kalau yang ini sepertinya sudah paham dengan contoh yang jualan sembako beras diatas. Kalau permintaan banyak, meski ambil untung per produknya dikit pun masih bisa profit alias untung besar. Contoh lain, temen saya ada yang jualan Helm yang bentuknya kayak kepala karakter monster, ternyata ada beberapa kota di beberapa negara lagi banyak permintaan helm model tersebut. Yah, akhirnya karena dia tahu supplier helm model itu yang murah dan dia jualnya cuma ambil profit dikit dengan harga jual lebih murah dari saingan, dia pun profit sangat banyak karna permintaan banyak (High Demand).
LihatTutupKomentar