-->

Rahasia Supaya Reseller Semangat Jualan

kamulupa

kamulupa.com - Membangun tim reseller bukanlah metode terbaru dalam penjualan, hal ini sudah dilakukan oleh banyak pebisnis lain sebelumnya.

Bahkan saat kami melaksanakan training membangun tim reseller, kami dikejutkan dengan pernyataan mereka yang mengaku sudah memiliki banyak reseller.

Bukan cuma ratusan, tapi sampai ribuan bahkan lebih banyak dari yang reseller yang kami kelola. Lebih heboh lagi, biaya pendaftaran resellernya saja bisa hingga jutaan rupiah.

Sayang seribu sayang, banyak sekali pebisnis yang memiliki kemampuan untuk merekrut banyak reseller namun tidak memiliki kemampuan dalam mengelolanya.

Sehingga ribuan reseller tersebut hanyalah sekedar angka data saja, namun tidak dalam penjualan.

Alasannya bermacam-macam, dan mayoritas justru bukan karena komisi atau produk yang ngga laku, akan tetapi seringkali dari sisi pengelolaan dan pembinaan.

Nah karena itulah kami ingin berbagi materi ini, bagaimana rahasia membuat reseller semangat jualannya, kenceng ngejar closingnya. Siap?

1. INFORMASIKAN KOMISI

Komisi yang besar menjadi salah satu penyemangat bagi para reseller untuk mengejar closingan.
Oleh karena itu jangan pelit dalam membagi komisi bagi para reseller, 50:50 memang rasio yang adil jika memang komisinya cukup besar.

Namun jika Anda bisa memberi lebih dari itu tentunya mereka akan lebih bersemangat lagi,betul?W Wahkalau begitu bagian saya lebih kecil dong? Nah jangan melihatnya dari profit satuan, jika dikali jumlah reseller yang banyak tentu hasilnya akan berlipat-lipat, dan ingat lho resellerlah yang melakukan penjualan, sehingga mereka berhak mendapatkan porsi lebih banyak.
Selain itu, inilah fungsinya mencari produk yang memiliki keuntungan diatas 30-40%.

Sehingga saat berbagi komisi, Anda bisa tetap memperoleh porsi komisi yang besar. Reseller pun menjadi semangat berjualan karena komisi yang menggiurkan.

Nah agar semakin menarik, Anda bisa memberikan simulasi penghitungan komisi di grup. Sehingga mereka akan kebayang berapa rupiah yang mereka akan dapatkan dari jumlah barang yang berhasil mereka jual.

Contohnya, jika menjual 1 barang mereka mendapat untung Rp. 25.000 maka jika menjual 20 saja mereka bisa mendapatkan Rp. 500.000 dan jika 40 pc bisa mendapat 1 juta rupiah. Besar bukan?

Dengan begitu mereka akan bersemangat mengejar jumlan penjualan tersebut. Apalagi kemudian jika ada penambahan bonus, wah makin semangat jualannya.
Pada bagian ini, Anda juga bisa memberikan target penghasilan yang ingin mereka dapat. Semangati mereka untuk memperoleh target tersebut.Dengan begitu mereka akan bersemangat mengejar jumlan penjualan tersebut. Apalagi kemudian jika ada penambahan bonus, wah makin semangat jualannya.

Pada bagian ini, Anda juga bisa memberikan target penghasilan yang ingin mereka dapat. Semangati mereka untuk memperoleh target tersebut.

Caranya, Anda bisa batasi komisi lebih besar ketika mereka membeli di awal periode dan akan terus mengecil hingga periodenya berakhir.

Misalkan komisi Rp. 50.000 di tanggal 1-14 lalu komisi akan menjadi Rp. 30.000 pada tanggal 15-30.
Makin kebayang kan sekarang bagaimana caranya menyemangati reseller dengan komisi yang menarik?

2. PEMBINAAN RUTIN

Kebanyakan reseller tidak melakukan penjualan, bukan karena mereka males atau produk Anda ngga laku.
Alasan mereka kebanyakan adalah mereka bingung bagaimana memulai menjual produk Anda tersebut.

Hal ini bukanlah hal aneh yang terjadi, karena memang pada dasarnya reseller adalah newbie, pemula yang baru saja memulai bisnis dan tidak memiliki produk sendiri sehingga mereka memilih menjadi reseller.

Oleh karena itu jangan heran jika tanpa adanya pembinaan Anda tidak akan mencetak adanya penjualan.
Pembinaan yang rutin akan membuat mereka akhirnya tau apa saja yang perlu dilakukan dan apa yang jangan sampai dilakukan.

Mereka mengetahui apa manfaat utama produk, siapa target marketnya, dan cara efektif untuk menjualnya.
Tentunya dengan pembinaan rutin ini juga akan membuat mereka lebih kenceng jualannya dibanding sebelumnya.
Silahkan susun materi apa saja yang sekiranya diperlukan untuk mendukung para reseller dalam menghasilkan closing.

Anda bisa mencari materinya dari buku yang Anda baca, training yang Anda ikuti atau akan lebih baik lagi jika bersumber dari pengalaman Anda sendiri selama ini dalam memasarkan produk tersebut.

Anda juga bisa mengundang pakar atau mastah yang dikenal untuk sharing dalam grup Anda, beberapa dari mereka sangat mau melakukan hal itu bahkan dengan biaya cuma-cuma.

Selain itu, pembinaan juga membuat reseller Anda akan lebih loyal. Karena sesuai dengan hukum resiprokal, jika Anda memberikan sesuatu maka orang tersebut akan cenderung membalas pemberian Anda.

Dalam hal ini reseller, Anda memberikan materi dan pembinaan, maka mereka akan membalasnya dengan banyak orderan atau kesetiaan.

Mengenai pembinaan sudah kita bahas di materi sebelumnya yah, silahkan dibaca kembali agar semakin paham. 

3. BERIKAN APRESIASI ATAU EVALUASI

Dalam memberikan motivasi sebenarnya Anda bisa menggunakan metode pull and push.

Pull, artinya menarik mereka untuk melakukan penjualan dengan hadiah, bonus, atau manfaat menarik lainnya jika mereka dapat meraih target tertentu.

Push, artinya mendorong mereka untuk melakukan penjualan dengan hukuman atau sanksi jika tidak mencapai target tertentu.

Mengenai hal ini tentunya dapat Anda sepakati dengan para reseller saat awal mereka bergabung atau awal periode launching produk.

Apakah mereka akan lebih senang dengan pemberian bonus atau perlu juga didorong dengan sanksi.
Lucunya, beberapa reseller kami justru lebih senang dan lebih semangat didorong dengan sanksi dibandingkan dengan hadiah.

Tentunya hal tersebut tidak bisa dipukul rata yah, memang ada beberapa orang yang memang terpacu jika diberikan iming-iming hadiah dan ada juga yang baru gesit bertindak ketika sudah tau konsekuensi jika tidak mencapai target.

Anda juga bisa memadukan keduanya, dengan memberikan tantangan kepada reseller, memberikan hadiah jika mereka mendapat target dan mendapat sanksi jika tidak.

Agar semakin bersemangat, Anda bisa meminta mereka sendiri menentukan bonusnya. Apakah mereka ingin reward smartphone, laptop atau uang tunai.
Setelah mereka memilih, Anda tinggal berhitung berapa produk yang harus mereka jual untuk mendapatkan hadiah tersebut.

Anda juga bisa meminta mereka untuk menentukan hukumannya jika tidak tercapai, misalkan traktir pulsa, makan, potong komisi dan lain-lain.

Tentunya jangan memberikan hukuman yang berlebihan yah, dan pastikan semuanya sudah disepakati sebelumnya.
Selain bentuk hadiah-hadiah di atas, sebenarnya ada apresiasi yang lebih mudah namun sangat berarti bagi reseller.

Hal itu adalah sebentuk pujian, apalagi kemudian pujian tersebut disampaikan dalam sebuah forum yang besar. Bisa di grup reseller atau di sosial media sang owner sendiri.

Misalnya, ada yang baru pecah telor closing, Anda bisa menyebutkan namanya di grup, memberikan selamat dan meminta reseller yang lain juga untuk mengapresiasikannya.

Oleh karena itu perlu juga Anda membudayakan jika ada yang menghasilkan penjualan harus infokan ke grup reseller, entah itu fotonya atau mungkin bukti transferya.
Hal ini selain memberikan rasa senang kepada sang reseller, sehingga membuat ia semakin bersemangat lagi, hal ini juga mendorong yang lain untuk meniru keberhasilannya.

Selain cara ini, Anda juga bisa mendaftar dan membuat visual bagi orang yang mendapatkan penjualan terbanyak, atau seringkali disebut sebagai leaderboard.

Masuk leaderboard sendiri merupakan kebanggan yang cukup besar bagi seorang reseller dan bisa mereka gunakan sebagai sarana promosi personal branding mereka masing-masing.

4. BERIKAN JENJANG KARIR

Kapasitas dari setiap orang berbeda-beda, termasuk juga para reseller Anda.
Bahkan setelah Anda melakukan pembinaan intensif sekalipun, akan ada beberapa reseller yang benar-benar melesat dan ada juga yang tetap biasa-biasa saja.

Nah inilah salah satu fungsi leveling, sehingga Anda bisa mengelompokkan orang yang memang memiliki kemauan keras untuk berjualan dan mana yang tidak.

Tentunya bagi yang berbakat atau berkemauan kuat, pembinaannya akan berbeda lagi dengan mereka yang agak lambat.

Sehingga materinya pun tidak dapat disamakan, karena akan sayang sekali jika Anda kemudian memanjakan yang lambat dan menahan yang cepat dengan menempatkan mereka di grup dan memperlakukan mereka dengan cara yang sama.

Oleh karena itu Anda bisa memisahkan mereka yang berprestasi, meraih orderan sesuai target atau melebihinya, dalam satu grup khusus. Sehingga mereka bisa mendapatkan perlakuan spesial dari segi pembinaan lanjutan, komisi bahkan bonus penjualan.

Tentunya target yang diberikan pun berbeda yah dengan grup reseller biasa dan jika tidak mencapai, statusnya bisa diturunkan kembali menjadi reseller biasa.
Nah bagi yang masih ada di grup reseller biasa pun, dengan sistem leveling ini, menjadi terpacu untuk ikutan juga naik ke level berikutnya.

Caranya tentu dengan mencapai target penjualan tertentu yang telah ditetapkan oleh business owner.

Dengan sistem ini, reseller akan bersaing dengan cara sehat dengan bersemangat melakukan penjualan lebih banyak lagi untuk mendapatkan bonus atau komisi yang lebih besar.

5. SOCIAL PROOF

Social proof atau bukti sosial ternyata bukan hanya strategi untuk meyakinkan prospek untuk membeli produk Anda.

Akan tetapi strategi ini juga bisa membuat reseller Anda semangat untuk mengejar penjualan. Karena pada dasarnya orang itu senang ikut-ikutan dan ngga mau menjadi orang yang ketinggalan dibanding yang lain.

Teknik Socioproof salah satu caranya adalah dengan menunjukkan bukti transfer dari beberapa reseller di grup.

Selain untuk mengapresiasi dan memberi selamat kepada reseller bersangkutan, cara ini juga mendorong reseller lain juga terpacu untuk melakukan hal yang sama. Mungkin yang ada didalam pikiran mereka “kalau dia aja bisa, kenapa saya ngga bisa.

Cara lainnya, Anda juga bisa membuat line up atau daftar reseller yang sudah memesan produk Anda sebelumnya.

Karena biasanya, banyak orang yang kemudian segan untuk menjadi yang pertama atau yang memulai. Akan tetapi jika sudah ada banyak yang memesan, maka yang lain akan mulai mengikuti untuk memesan juga.

Tips-nya, Anda bisa menunggu minimal 3-5 pembeli dulu yang memesan, baru Anda bisa membuat daftarnya di grup, kalau masih 1-2 belum bisa menyemangati grup untuk ikut memesan.


Selain bukti transfer dan daftar pembeli, Anda juga bisa menunjukkan bukti pengiriman, info produk yang sudah sampai, testimoni reseller yang sudah memperoleh banyak closingan, atau foto reseller yang pernah mendapatkan bonus penjualan di periode sebelumnya.

Sehingga sekali lagi para reseller menjadi terpacu untuk menghasilkan penjualan lebih banyak lagi untuk mengikuti jejak reseller sebelum mereka.

6. VARIASI PRODUK

Produk yang bervariasi juga membuat reseller bersemangat dalam berjualan. Mereka biasanya sangat antusias dalam memasarkan produk yang baru saja dilaunching.

Karena jika hanya mengandalkan produk yang itu-itu saja, para reseller akan merasa bosan dan database prospek yang mereka miliki pun mungkin sudah mempunyai produk tersebut, sehingga penjualan menjadi sulit dilakukan.

Oleh karena itu buatlah produk yang memiliki banyak variasi, untuk makanan bisa dengan varian rasa terbaru, untuk pakaian bisa dengan model atau warna terbaru dan masih banyak lagi.

Jika produk Anda di variasi, Anda bisa mencari produk lain yang satu niche atau sejenis dengan produk Anda.
Misalnya Anda memasarkan training, selain itu Anda juga bisa menawarkan produk lain sejenis (berkaitan dengan edukasi) semisal buku, ecourse, mentoring, event organizer dan lain-lain.

Variasi produk juga membuat reseller punya pilihan dalam menjualkan. Jika produk Anda merupakan salah satu jenis produk yang memiliki harga premium (mahal),

Anda bisa menyediakan juga produk yang lebih murah dari produk utama. Sehingga reseller baru tidak mengalami kesulitan mencetak penjualan, jika harus langsung menjual produk premium.

7. PERTEMUAN TATAP MUKA

Walaupun Anda bisa membangun interaksi dengan menggunakan media online, namun tetap saja tidak ada yang bisa menggantikan pertemuan tatap muka.
Bentuk interaksinya tentu saja akan terasa berbeda, yang tadinya hanya bisa chatting saja kini bisa berbicara langsung. Anda bisa membuat event kopdar (kopi darat) dengan para reseller setiap tahunnya.

Tidak perlu event yang terlalu wah, bisa cukup dengan makan-makan bersama di salah satu rumah reseller atau owner itu sendiri.

Ramah-tamah, saling berkenalan secara langsung, sharing-sharing tentang pengalaman dalam menghadapi reseller, menyampaikan masukan atau saran untuk grup reseller lebih baik lagi dan masih banyak hal lainnya yang bisa dibahas.

Terakhir bisa ditutup dengan motivasi atau komitmen untuk menjaga grup ini agar tetap solid kedepannya.
Acara ini bisa menjadi charger semangat para reseller untuk tetap loyal di grup reseller Anda. Sharing-sharingnya bisa membuat mereka bisa lebih kenceng lagi jualannya.

Mungkin ada beberapa hal juga yang tak jelas di saat disampaikan pada saat online, bisa dijelaskan secara offline.

Rencanakan event ini dari jauh-jauh hari sehingga yang jauh pun bisa merencanakan perjalanan mereka untuk mengikuti acaranya.

Jika memang ada budget yang dianggarkan, atau Anda bisa menghadirkan sponsorship, Anda bisa membuat acaranya lebih besar lagi.

Anda bisa melakukan outing bersama, rekreasi di tempat wisata tertentu, bahkan camping bareng. Anda juga bisa mengundang pemateri ternama untuk memberikan sharing materi atau motivasi untuk mengisi acara Anda.
Tentunya acara ini akan lebih berkesan lagi dibenak para reseller-reseller yang mengikutinya.
Dokumentasikan setiap momen yang ada, untuk kemudian bisa menyemangati reseller yang lain agar bisa ikut di event berikutnya.

Anda juga bisa menggunakannya untuk bahan promosi untuk merekrut reseller-reseller baru untuk bergabung dengan tim Anda. Mantap bukan?
Itulah 7 hal yang sekiranya dapat Anda gunakan untuk menyemangati reseller Anda dalam meningkatkan penjualannya.

Tentunya Anda tidak perlu melakukan ketujuh hal tersebut sekaligus, sesuaikannya sesuai dengan kapasitas Anda masing-masing. Semoga bisa melipatgandakan penjualan Anda lebih melesat lagi yah! 
Dengan begitu, selesai pula pembahasan kita, pastikan Anda menerapkan apa yang telah Anda pelajari dan pahami di rangkaian materi ini.
Tidak ada cara yang lebih efektif untuk belajar selain dipraktikkan langsung,

Dan jangan pernah takut gagal, karena tidak ada yang namanya kegagalan dalam bisnis, yang ada hanya keberhasilan (earning) atau belajar (learning) hal yang baru lagi.
LihatTutupKomentar