-->

Mengapa kamu tidak bisa minum air laut yang asin?

jawaban singkatnya Karena kita bisa tewas!

Tahukah kalian bahwa sekitar 71% permukaan Bumi ini tertutup oleh air? Lantas, kenapa kita selalu mengeluh bahwa saat ini manusia kekurangan air ya? Jawaban sederhananya, karena lebih dari 97% air di Bumi adalah air laut, yang artinya kurang dari 3% saja air tawar di Bumi yang bisa kita minum.


Lho, memangnya air laut enggak bisa kita konsumsi secara langsung ya?

Jawabannya sudah jelas, bisa banget!,  Dengan catatan masih dalam kondisi wajar, seperti tidak sengaja tersedak air laut ketika menyelam misalnya, yang mana tidak akan menimbulkan masalah serius. Tapi sebaiknya Anda mesti berpikir ulang jika ingin meminum air laut yang asin dalam jumlah banyak. Ah, bahkan untuk meminumnya dalam jumlah sedikit pun Anda mesti berpikir ulang 1.000 kali, kenapa? Karena tidak menutup kemungkinan Anda akan tewas! Iya, T-E-W-A-S.

Air laut memiliki kandungan garam sebanyak 3,5%, jadi dalam 1 liternya (setara 1.000 ml) akan mengandung garam sekitar 35 gram. Seberapa banyak 35 gram itu? Yah, cukup untuk membuat satu mangkuk sup Anda menjadi makanan paling tidak layak di alam semesta.

(Catatan: kandungan garam di setiap lautan bisa jadi berbeda-beda)


Oke, kita kesampingkan dulu masalah laut dan sedikit menengok bagaimana cara kerja ginjal.

Ginjal kita bekerja seperti mesin penyaring yang memisahkan limbah dan racun dalam darah sebelum dikembalikan lagi ke jantung. Limbah ini lalu disimpan dalam bentuk urin yang sudah siap untuk kita keluarkan. Tapi ginjal ini punya batasan khusus pada garam, sebab dia tidak akan bisa membuat urin dari konsentrasi garam yang melebihi 2%. Artinya, ketika meminum air laut, hanya 2% saja konsentrasi garam yang bisa dibuat menjadi urin. Lalu bagaimana dengan sisanya? Maka ginjal perlu kerja ekstra dengan menggunakan air dalam tubuh untuk mencairkan sisa garam tersebut.

ginjal kecapekan


Semakin banyak konsentrasi garam berlebih dalam tubuh, semakin banyak pula ginjal akan menggunakan air dalam tubuh untuk mencairkannya. Alih-alih melepas dahaga dan menggantikan cairan tubuh, meminum air laut malah akan semakin membuat tubuh kita kekurangan cairan! Jadi ketika Anda terdampar di suatu pulau di tengah laut dan kehabisan perbekalan sehingga mengalami dehidrasi, maka meminum air laut sama saja seperti tindakan bunuh diri, karena Anda akan semakin mengalami dehidrasi yang berujung pada delusi dan bahkan mengalami gagal ginjal and you will die, of course.

Nah, pertanyaan menariknya adalah: kalau gitu mana yang lebih baik, mati karena tubuh kekurangan cairan atau memaksakan diri untuk meminum air laut?

Meminum air laut itu terkesan menimbulkan paradoks, ya kan? Air yang seharusnya menghilangkan dehidrasi dan menjadi penopang kehidupan, tetapi ini malah bekerja sebaliknya. Semakin banyak diminum, semakin cepat ajal menjemput. Namun jika tidak diminum, kita pun tetap akan mati karena dehidrasi. Karena baik diminum ataupun tidak kita tetap akan mati, maka pilihan terbaik adalah dengan tidak meminum air laut yang justru akan mempercepat kematian.


LihatTutupKomentar